C.
Kelimpahan Protozoa
Kelimpahan
individu suatu spesies diartikan sebagai banyaknya individu tersebut individu
tersebut yang terdapat dalam contoh yang diambil. Kelimpahan sering disebut
dengan densitas absolut. Cara untuk menyatakan kelimpahan adalah dengan
menghitung jumlah individu suata spesies dalam contoh dibandingkan dengan luas
areal (pada daratan) yang dikaji, jika pada perairan menggunakan volume. Semakin tinggi atau besar nilai kelimpahannya, berarti
semakin banyak individu yang ada. Rumus untuk menghitung kelimpahan yaitu :
N = n x (Vr/Vo) x (1/Vs)
Keterangan :
N = Jumlah sel perliter
n = jumlah sel yang diamati
Vo = volume air yang diamati (pada gelas obyek) (ml)
Vr = volume air tersaring (ml)
Vs = Volume air yang disaring (l)
Odum mengemukakan pada habitat dengan kondisi lingkungan yang relatif tetap
atau tidak berubah-ubah memiliki jumlah spesies yang tinggi dengan jumlah
individu dalam masing-masing spesies sedikit. Sebaliknya pada habitat dengan
kondisi lingkungan yang terus menerus mengalami perubahan secara ekstrim, hanya
akan terdapat sedikit spesies namun dalam jumlah individu yang besar dalam
masing-masing spesies (Erma, 2010: 31). Ketika kondisi lingkungan menyediakan
semua yang dibutuhkan organisme maka keanekaragaman jenis semakin banyak atau
beragam tetapi jumlah anggota spesies semakin sedikit karena adanya kompetisi
dengan kompetitor lainnya. Tetapi sebaliknya, ketika kondisi lingkungan
berubah-ubah maka hanya organisme tertentu yang dapat bertahan hidup sehingga
dapat memiliki banyak anggota karena tidak memiliki kompetitor tetapi
keanekaragaman jenis berkurang atau tidak beragam.
Besar kecilnya kelimpahan Protozoa di suatu tempat tergantung pada kondisi
habitatnya. Apabila komponen biotik maupun abiotik dalam habitatnya mampu
mendukung kelangsungan hidup Protozoa, maka kelimpahan Protozoa di tempat
tersebut akan besar. Keterkaitan antara kelimpahan Protozoa dengan lingkungan disebabkan karena adanya interaksi antara Protozoa dengan faktor
lingkungan. Begitu juga dengan adanya kompetitor dan predator yang dapat mempengaruhi kelimpahan Protozoa.
Salah
satu tipe ekosistem perairan yang sering dijumpai adalah perairan mengalir
(lotik). Perairan mengalir didefinisikan sebagai perairan terbuka yang
dicirikan adanya arus dan perbedaan substrat dasar dimana di dalamnya terjadi
interaksi antara komponen biotik dan abiotik. Hubungan antara kekeruhan air
dan suhu tidak menjadi faktor pembatas yang utama karena arus yang cukup deras. Arus menjadi faktor pembatas utama pada habitat air mengalir. Pada
ekosistem ini, dasar dan pinggiran perairan merupakan hal yang penting sekaligus menentukan
suatu kelimpahan organisme karena pada perairan lotik produsen lebih banyak ditemukan pada bebatuan.
0 komentar:
Posting Komentar